How to Install Linux Mint on Lenovo IdeaPad S215 (Step by Step)

How to Install Linux Mint on Lenovo IdeaPad S215 (Step by Step)

Learn how to install Linux Mint on the Lenovo IdeaPad S215 with this complete, SEO-friendly step-by-step guide. Includes BIOS settings, USB creation, installation steps, troubleshooting, and performance tips.

Instal Linux Mint on old IdeaPad S215

Table of Contents

1. Prerequisites & Warnings

Before installing Linux Mint on the Lenovo IdeaPad S215, make sure to:

  • Back up all important files, as installation may overwrite data.
  • Charge the laptop to at least 50% and keep it plugged in.
  • Use Linux Mint Xfce or MATE for best performance on older hardware.
  • Decide if you plan to dual-boot with Windows.

2. Download Linux Mint & Create Bootable USB

Download the latest Linux Mint ISO (recommended: Xfce or MATE edition) and create a bootable USB drive.

Windows (Rufus)

  • Partition scheme: GPT (UEFI) or MBR (Legacy)
  • File system: FAT32

Linux (dd method)

sudo dd if=/path/to/linuxmint.iso of=/dev/sdX bs=4M status=progress oflag=sync

3. Configure BIOS / UEFI on IdeaPad S215

Enter BIOS by pressing F2 or using the Novo Button.

  • Disable Secure Boot.
  • Enable USB Boot.
  • Set Boot Mode to UEFI (recommended).
  • Disable Fast Boot.
  • Save changes and restart.

4. Boot Into Live Session

  1. Insert USB, press F12, and choose the USB drive.
  2. Select Start Linux Mint.
  3. Test Wi-Fi, audio, display, and touchpad.

5. Install Linux Mint

  1. Open the installer: Install Linux Mint.
  2. Select language and keyboard layout.
  3. Enable third-party drivers (recommended).
  4. Choose installation type: Erase disk, Install alongside Windows, or Something else.

Recommended UEFI Partitioning

  • EFI System Partition (ESP): 512 MB FAT32
  • root ( / ): 20–40 GB ext4
  • /home: remaining space
  • swap: optional (necessary for hibernation)

6. Post-Install Setup

sudo apt update
sudo apt upgrade -y
  • Open Driver Manager and apply recommended drivers.
  • Configure language settings, themes, and touchpad.

7. Drivers, Wi-Fi & Optimization

Improve Battery Life

sudo apt install tlp tlp-rdw
sudo systemctl enable --now tlp

Check Hardware Info

lspci -nnk | grep -iA3 net
lspci -nnk | grep -iA3 vga

8. Dual-Boot With Windows

  1. Shrink Windows partition using Windows Disk Management.
  2. Disable Fast Startup in Windows.
  3. Install Linux Mint using the free space.
  4. If Windows is missing in GRUB:
sudo update-grub

9. Troubleshooting

Black Screen After Boot

Add nomodeset to GRUB temporarily:

nomodeset

No Sound

sudo apt install pavucontrol

Check System Errors

sudo journalctl -b -p err

10. Useful Commands

# System update
sudo apt update && sudo apt upgrade -y

# Reinstall GRUB (UEFI)
sudo grub-install --target=x86_64-efi --efi-directory=/boot/efi --bootloader-id=linuxmint
sudo update-grub


How to Make Music Easily with AI Using Suno

How to Make Music Easily with AI Using Suno

Creating music has become easier than ever thanks to artificial intelligence. Tools like Suno allow anyone to turn simple text prompts into complete songs within minutes. This guide explains how to use Suno step by step, including prompts and tips, optimized for readers in the United States, United Kingdom, and Australia.

Making Music Easily with AI

What Is Suno?

Suno is an AI-powered music generator that transforms text instructions into full songs. You can create instrumentals, vocal tracks, jingles, or background music without needing musical skills.

Why Use AI to Make Music?

  • Fast results — get a complete track in minutes.
  • Beginner-friendly — no instruments or DAW required.
  • Creative freedom — experiment with endless ideas.
  • Cost-efficient — ideal for creators and small businesses.

How to Create a Song with Suno (Step-by-Step)

Follow these simple steps to generate your first AI-powered track.

1. Visit the Suno Website

Go to suno.ai and sign in using your email or social account.

2. Choose “Create” or “Make Music”

Select the option to start a new track. You can choose instrumental, full song, or custom lyrics mode.

3. Write Your Prompt

Describe what you want Suno to generate. Include genre, mood, instruments, and style.

Example prompt:

"Chill acoustic instrumental with soft guitar, gentle drums, warm bass, and a relaxing sunset mood."

4. Select Music Style or Mode

Choose whether you want Suno to create vocals, use your lyrics, or generate an instrumental only.

5. Generate the Track

Click the generate button and wait a few seconds for Suno to produce your music preview.

6. Review and Regenerate

Listen to the result, then refine your prompt or regenerate to get a new version. Save the track when you’re satisfied.

here the result with that prompt : https://suno.com/s/vXfeZcviPqnR0xTs

Easy step Making your Own Music

Tips for Better Suno Results

  • Be specific with mood, genre, and instruments.
  • Use clear emotional cues (uplifting, dark, energetic).
  • Add references if needed (“cinematic trailer style”).
  • Experiment with variations to refine your sound.

Example Prompts You Can Try

  1. "Upbeat pop song with female vocals, bright synths, and a radio-ready chorus."
  2. "Cinematic orchestral instrumental with rising strings and powerful drums."
  3. "Soft R&B track with smooth male vocals and warm piano chords."
  4. "Lo-fi chill beat with mellow guitar, vinyl crackle, and relaxed vibes."

Final Thoughts

AI tools like Suno open the door for everyone to create high-quality music quickly. Whether you're in the US, UK, or Australia, Suno helps you turn creative ideas into fully produced songs with minimal effort. Try different prompts, explore new genres, and let AI inspire your musical journey.

If you want more fun energic, try listen this >> Electronic Koplo Party

 Pengumuman : Blog OmPrap Pindah Alamat URL !

Pengumuman : Blog OmPrap Pindah Alamat URL !

 Pengumuman: Blog OmPrap Pindah Alamat!

Halo para pembaca setia blog OmPrap!

Kami punya kabar penting untuk Anda. Setelah beberapa waktu mengalami kendala teknis terkait server hosting yang menyebabkan situs blog lama di https://prapto.my.id tidak dapat diakses dengan optimal, kini blog OmPrap hadir kembali dengan wajah baru dan alamat baru!

Kini, Anda dapat menemukan tulisan-tulisan OmPrap di alamat: https://blog.prapto.my.id/

Mengapa Blog OmPrap Pindah Alamat?

Keputusan untuk memindahkan blog ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai kendala teknis yang dialami pada hosting sebelumnya. Demi kenyamanan dan kelancaran akses para pembaca, diputuskanlah untuk beralih platform dan hosting.

Selain itu, perpindahan ini juga menandai perubahan pada sistem pengelolaan konten (CMS). Jika sebelumnya blog ini menggunakan WordPress, kini OmPrap beralih menggunakan platform Blogspot yang dikelola oleh Blogger (Google). Perubahan ini diharapkan dapat memberikan stabilitas dan kemudahan pengelolaan konten di masa mendatang.

Apa yang Berubah?

Selain alamat dan platform, Anda mungkin akan melihat beberapa perbedaan tampilan. Namun, inti dari blog ini tetap sama: berbagi informasi, pengalaman, dan inspirasi. Kami berkomitmen untuk terus menyajikan konten-konten menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.

Kunjungi Blog OmPrap di Alamat Baru!

Kami mengundang Anda untuk mengunjungi blog OmPrap di alamat barunya: https://blog.prapto.my.id/. Temukan artikel-artikel terbaru, arsip tulisan lama, dan berbagai konten menarik lainnya. Kami berharap Anda tetap setia mengikuti perjalanan blog ini di platform yang baru.


Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda selama ini. Sampai jumpa di blog yang baru!

Salam hangat,


Tim OmPrap Official

Pembekalan Awal Tahun Guru Sidoharjo

Pembekalan Awal Tahun Guru Sidoharjo

Kabar Pendidik - Setiap awal tahun pelajaran baru, sudah menjadi hal rutin jika guru dan tenaga pendidikan mendapat undangan pembekalan dan pembinaan. Umumnya di selenggarakan oleh unit pelayanan pendidikan di tingkat Kecamatan dengan menghadirkan seluruh guru dan tenaga kependidikan yang ada di wilayahnya.

Hari ini BP juga berkesempatan menghadiri pembekalan awal tahun guru dan tenaga kependidikan di kecamatan Sidoharjo kabupaten Sragen. Pada undangan kegiatan tercantum bahwa waktu pelaksanaan adalah pukul 07.30 wib, tapi entah kenapa pukul 08.45 wib acara pembekalan awal tahun baru dimulai.
Gedung IPHI Sidoharjo Sragen lokasi Pembekalan Awal Tahun
Ya kasihan juga guru dan tenaga kependidikan yang sudah hadir tepat waktu, karena harus menunggu lumayan lama lah. Bagi sebagian orang mungkin menganggap bahwa undangan pukul 07.30 wib maka sebelum jam tersebut sudah berada di lokasi. Tapi ya sudahlah, ini hanya sebuah ironi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Dalam pembekalan awal tahun guru dan tenaga kependidikan ini diantaranya disampaikan tentang kelengkapan administrasi guru dan tenaga kependidikan yang kaitannya dengan tunjangan dan gaji. Selain itu juga disampaikan anjuran untuk guru-guru SD agar lebih inovatif dan kompetitif seperti di Madrasah Ibtidaiyah yang mendapatkan banyak perserta didik di awal tahun pelajaran. Juga ditambahkan tentang kebijakan kabupaten Sragen yang merencanakan pada tahun 2016, guru wiyata bakti atau guru tidak tetap akan mendapatkan insentif Rp 200.000,- per bulan.

Pada sesi berikutnya juga disampaikan tentang pedoman pelaksanaan dan tugas bagi kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang ada di wilayah kecamatan Sidoharjo kabupaten Sragen. Ada juga pemaparan profil dan program dari sekolah unggulan yang dapat diterapkan bagi sekolah-sekolah, dari daerah luar kabupaten Sragen.

Sempat disinggung juga tentang sertifikasi maupun fungsional.
Suasana Pembekalan Awal Tahun Guru dan Tenaga Kependidikan Sidoharjo
Bisa dikatakan pembekalan awal tahun pelajaran ini sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan selama satu tahun pelajaran baru.
Potret Peserta Didik di Indonesia

Potret Peserta Didik di Indonesia


Dunia Pendidikan - Menyoal aktivitas pendidikan di sekolah atau yang biasa disebut dengan proses pembelajaran, ada saja kasus yang muncul setiap harinya. Misalnya saja guru yang dilaporkan ke polisi oleh wali murid hanya gara-gara menjewer telinga anaknya, tanpa peduli bagaimana sikap/perilaku anak tersebut sebelumnya sehingga guru harus menjewernya. 
Dari ilustrasi kasus tersebut tampak jelas jika wali murid lebih mengerti tentang pendidikan, hanya saja yang membuat heran adalah kenapa tidak mendidik anaknya sendiri dan justru menyekolahkannya hingga muncul kasus seperti itu? Apa yang sebenarnya diharapkan oleh wali murid tersebut hingga harus menyekolahkan anaknya dan tidak mendidiknya sendiri?
Ya, di atas adalah contoh ilustrasi yang dialami oleh beberapa guru di daerah yang sebenarnya bertujuan mengabdi untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Mereka adalah para pelaksana pendidikan di tingkat grassroot yang tak jarang dikambinghitamkan atas gagalnya sistem pendidikan, terombang-ambing oleh kebijakan bahkan menjadi korban atas nama 'pengabdian'. Jika mereka berteriak, pemangku kebijakan dengan senang hati mencoret nama dari daftar atau mengancam mempersulit perihal administrasi mereka. Guru yang dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sejatinya sebagai pion catur yang tak bisa mundur tapi harus siap berkorban demi atasan.


Perilaku Anak Didik yang Tak Terkontrol

Kembali ke perilaku anak didik 'di saat kedua orang tua mereka sibuk bekerja' yang terkadang tidak terkontrol dan tidak seharusnya terjadi, ada banyak yang membuat kita cukup miris. Sebagai misal saat jam istirahat menemui anak yang bermain kartu di kelas, atau saat istirahat melakukan perbuatan asusila di kelas atau yang lebih parah lagi saat pelajaran malah tiduran di kelas? Salahkah jika para guru mengambil tindakan untuk mendidik dan menempatkan anak didik pada posisinya?
Kalau sudah begini harus bagaimana mendidiknya? Mereka tidaklah salah
Sejenak coba kita saksikan di luar sana, banyak generasi usia sekolah yang terlalu bebas bersuara dan bahkan dengan mudahnya menghakimi atau mengkritik tanpa bisa memberikan solusi. Sebagai mana pepatah berbunyi "iso ngujar ra iso nglakoni" yang artinya "bisa berkata tapi tak bisa melakukan".


Lihatlah generasi tua, orang-orang yang mengenyam pendidikan 20-30 tahun yang lalu! Yang memuliakan guru dan wali muridnya mendukung tindakan guru dalam mendidik anak. Betapa indahnya budaya, sikap dan karakter yang ditanamkan.

Semoga menjadikan instrospeksi bagi kità semua.
Tahun Pelajaran Baru Semangat & Maju

Tahun Pelajaran Baru Semangat & Maju


Pendidikan Dasar - Hirup pikuk penerimaan siswa baru telah usai dan memberikan hasil nyata jumlah peserta didik yang terdaftar di sekolah/madrasah tempat kita mengabdi. Berbagai macam trik menggaet peserta didik telah di keluarkan dengan daya semaksimal mungkin. Akan tetapi, pilihan tetap ada di tangan kedua orang tua peserta didik untuk menyekolahkan anaknya di madrasah mana.
Semangat Belajar untuk Pendidikan Indonesia yang lebih Maju | img: sekolahdasar.net

Tren pendidikan dasar yang mulai berubah, jika dulu madrasah sering hanya mendapatkan segelintir murid, tapi sekarang sudah berbeda. Banyak orang tua/wali murid yang rela memasukkan putra - putrinya ke madrasah. Tak jarang banyak orang tua yang rela antar jemput anaknya agar dapat pendidikan dasar di madrasah favorit.

Memang pola pandang masyarakat sudah mulai berubah dan masyarakat kita sudah menyadari pentingnya pendidikan dasar bagi pembentukan karakter anak. Terlebih jika dalam pembelajaran disertai dengan bekal ilmu agama, tentu harapannya dapat terbentuk karakter anak yang berbudi pekerti baik dan takwa.

Dengan semangat tahun pelajaran baru ini, mari saling melengkapi dalam mewujudkan pendidikan dasar yang benar-benar membentuk mental dan karakter anak. Yang berada digarda depan sebagai pendidik, diharapkan bisa profesional dan efektif dalam membangun karakter peserta didik. Sedangkan pemangku kebijakan diharapkan tidak sakarep udhel'e dewe dalam membuat aturan dan program, terlebih menjamurnya budaya proyek dalam dunia pendidikan. 

Masyarakat sebagai pelaku kontrol terhadap proses pendidikan diharapkan berperan aktif dalam mendukung dan mengawasi implementasinya secara pro aktif.

Ketika semua simpul elemen pendukung pendidikan mampu berkolaborasi dengan baik, bukan tidak mungkin masalah-masalah pendidikan dasar di Indonesia bisa diatasi. Jumlah anak putus sekolah dapat diperkecil, program pendidikan lebih tepat sasaran dan tidak proyektif, angka buta huruf bisa berkurang, sehingga mental dan karakter sumber daya manusia Indonesia dapat terbentuk dari penyelenggaraan pendidikan dasar.

Kebebasan informasi justru dimanfaatkan oleh segelintir orang dalam untuk meraup keuntungan sebanyak mungkin dengan memberitakan sisi negatif dunia pendidikan, bahkan tanpa mampu mengangkat sisi positif yang jauh lebih besar dan banyak dirasakan. Tak ada yang bisa diharapkan dari pemberitaan dàn media saat sekarang ini, semua kontrol dan filter ada di kita sendiri.
Kesan Ujian Sekolah/Madrasah tahun ini

Kesan Ujian Sekolah/Madrasah tahun ini


Education - Setelah kemelut dan perundingan seputar ujian nasional yang berlangsung alot hingga memakan waktu yang lama, akhirnya tahun ini pemerintah tidak lagi menggunakan nilai ujian nasional sebagai patokan kelulusan siswa-siswi. Itu artinya peluang siswa untuk lulus semakin besar karena nilai ujian sekolah masuk serta memiliki pengaruh dalam penentuan kelulusan.

Ilustrasi: Suasana Ujian Nasional Sekolah Dasar. dok: soloblitz.co.id
Jika dahulu saat menjelang ujian nasional, guru-guru cemas dan melakukan berbagai macam persiapan agar siswa-siswinya dapat lulus dan mencapai batas minimal kelulusan, maka tahun ini tidak lagi begitu terasa. Jika dahulu ujian nasional dianggap sakral dan sangat-sangat menentukan, tidak untuk kali ini karena nilai proses belajar di sekolah/madrasah mulai diperhitungkan.

Tentu kita mengenal istilah "sekolah tiga tahun (enam tahun untuk tingkat dasar) hanya ditentukan dalam tiga hari". Artinya jika selama tiga hari ujian nasional kala itu ada satu saja mata pelajaran yang nilainya tidak tuntas, maka jangan berharap untuk lulus dan berijazah dari tempat sekolah yang telah bertahun-tahun kamu tempati untuk belajar. Sekali gagal ya sudah, mengulang satu tahun lagi atau pasrah dengan ijazah kejar paket. 

Bung Prap sendiri pernah merasakan betapa mencekamnya saat-saat menjelang ujian nasional kala itu. Sekolah menambah jam pelajaran tambahan guna mencerdaskan siswa-siswinya agar lulus UN. Terlebih waktu itu tidak ada yang namanya ujian susulan, semakin membuat galau para pelajar saat itu. 

Bersyukurlah kalian sekarang yang tidak merasakan mistiknya ujian nasional. Tidak perlu cemas menunggu nilai keluar yang menentukan lulus atau tidak. Kalian para pelajar dapat belajar dengan tenang dan nyaman tanpa dihantui rasa cemas dan khawatir.

Selamat menempuh ujian akhir anak-anak didikku, tetaplah jujur dan semoga mendapatkan nilai yang kalian inginkan. Amin.
Harus Membaca baru Bisa Tidur

Harus Membaca baru Bisa Tidur


Pendidikan & Motivasi - Kompetensi dalam Bahasa Indonesia dapat di kelompokkan menjadi empat yaitu, membaca, mendengarkan, menulis dan berbicara. Keempat kompetensi itu ternyata juga berlaku bagi bidang keahlian lainnya, semisal dalam pelajaran di sekolah. Sehingga dapat dikerucutkan menjadi "untuk dapat menguasai suatu ilmu dan keahlian, maka kita harus mempelajari bahasanya terlebih dahulu"
Ilustrasi. Kegiatan Membaca foto:neiraism.blogspot.com/
Sebagai mana kita tahu juga bahwa proses otak manusia untuk mendapatkan suatu informasi berawal dari dua kegiatan kebahasaan yaitu, membaca dan mendengarkan. Dengan membaca suatu literasi atau tulisan, kita mendapatkan informasi tentang apa yang dituliskan. Begitu pula dengan mendengarkan, kita pun mendapatkan informasi atau pengalaman tentang apa yang diperdengarkan.
Tapi perlu dipahami juga bahwa tidak hanya membaca dan mendengarkan saja untuk dapat menguasai suatu ilmu atau pengetahuan. Melainkan perlu untuk menulis informasi yang telah kita baca atau dengar, agar otak kita mampu merekam informasi tersebut secara valid. Selain itu, kita jadi memiliki catatan jika suatu saat nanti membutuhkan informasi yang pernah kita baca atau kita dengar. Jika informasi yang di dapat bersifat applicable maka perlu kita uji coba kebenarannya. Tujuannya agar memori otak kita benar-benar merasakan prosesnya sehingga ilmu yang didapatkan semakin melekat dan tersimpan.

Apakah sudah cukup dengan membaca, mendengar, dan menulis saja? Tentu tidak, jika kita benar-benar ingin menguasai suatu bidang keahlian, tentu kita perlu membicarakannya. Dalam bahasa gaulnya bisa disebut dengan sharing atau bertukar informasi, syukur-syukur dengan pihak yang pernah atau mengalami informasi yang sama. 

Jadi pada kesimpulan akhirnya, bahwa empat kompetensi kebahasaan memang tidak sebaiknya dipisahkan, melainkan menjadi satu kesatuan utuh yang harus dilalui dalam proses belajar.

Hubungan Membaca dan Bisa Tidur

Ya belum tahu juga, karena itulah postingan ini BP tulis dengan harapan ada pihak yang tahu akan hal ini, sehingga kita sama-sama mendapatkan informasi dan kejelasan tentang hubungan membaca dengan tidur.

Oke, jadi ceritanya begini ya, setiap hari selalu BP alami jika tidak membaca (apapun lah yang dibaca) mesti susah tidur. Seakan-akan otak memaksa untuk tetap terjaga sampai kegiatan membaca terlaksana. Seperti halnya orang yang lapar, jika belum makan maka akan tetap merasa lapar dan kadang juga "mulai reseh" he he he. Tapi ketika perut sudah diisi, semua jadi tenang dan terkondisikan. Hanya saja dalam kasus ini yang menjadi akar masalah bukan rasa lapar tapi keinginan membaca. Semoga bisa menerima apa yang BP maksud.

Tapi setelah membaca beberapa lembar atau bait atau halaman situs online (misal situs berita, blog kawan, blok panduan, wikipedia atau apalah yang bisa dibaca) dengan sendirinya rasa kantuk akan hadir sehingga tanpa disadari BP pun bisa tidur dengan nyenyak.

Yang jadi pertanyaan utama adalah apakah ini normal, atau faktor kebiasaan atau karena kelainan (penyimpangan sistem syaraf otak) ? 

Bagi yang tahu tentang hal ini mohon informasinya, dan terima kasih sebelumnya.


'Menulis untuk Keabadian'
Selamat Datang Maret 2015

Selamat Datang Maret 2015

Tentang Waktu - Bagi sebagian orang mungkin bulan Maret dianggap sama dengan bulan - bulan lainnya. Akan tetapi tidak untuk BP, karena di bulan Maret ini ada yang spesial dan berkaitan dengan perjalanan waktu. Walau memang waktu tak dapat diulang layaknya memutar lagu pada media player, tapi setidaknya telah menjadi kenangan terhadap sesuatu yang telah terjadi.
Ilustrasi. Drama Pelajar SMA. doc : internet
Sebut saja De, adalah seorang gadis remaja yang mulai berajak dewasa 8 tahun silam, mampu menarik perhatian BP untuk mengenal hatinya lebih jauh. Masa - masa putih abu - abu yang menjadi ciri khas waktu pencarian jati diri dan rasa ketertarikan terhadap lawan jenis, telah memberikan kenangan indah dari masa lalu.

Bak gayung bersambut layaknya semesta mendukung, saat guru mata pelajaran Bahasa Indonesia saat itu memberikan tugas pentas drama, BP pun satu kelompok pentas dengan De. Tanpa ragu BP pun berusaha merebut perhatiannya dengan mencoba menguasai kelompok agar mau mementas skenario drama hasil buah pikiran dan kreatifitas BP. Semua anggota kelompok pun setuju, latihan demi latihan pun berjalan dengan baik.

Di sela - sela latihan kami pun mencoba berkomunikasi untuk saling mengenal lebih dekat dengan malu - malu kucing khas anak remaja SMA jaman jadoel dulu. Bisa ngobrol sebentar saja rasanya sudah bertebar kembang api di hati he he he. Oke skip....skip....ke lanjutannya!

Akhirnya bulan Maret pun tiba, itu artinya waktu latihan sudah usai dan saatnya naik ke panggung untuk mendapatkan nilai Bahasa Indonesia dengan melakonkan drama dihadapan penonton. Bisa dibilang berdebar banget seperti ujian praktik, pokoknya ndak bisa diungkapkan dengan kata - kata deh.

Tapi yang paling mendebarkan itu saat adegan dimana BP memberikan setangkai bunga untuk mengutarakan cinta kepada De, suara riuh penonton membuat keringat dingin keluar dengan muka memerah karena malu. Tapi whatever lah, yang penting sudah berusaha memerankan drama sebaik mungkin dan mampu menghibur penonton.

Pokoknya kenangan itu akan ku ingat selalu di setiap bulan Maret. Masa putih abu - abu memang masa yang berkesan bagi mereka yang pernah menikmatinya. Mari sukseskan wajib belajar 12 tahun.