Bilangan Bulat dan Mobil Maju Mundur

Kontributor OmPrap Blog Dunia Kita , Pendidikan

Pendidikan - Pelajaran Matematika bukan lagi menjadi suatu hal yang menakutkan bagi anak-anak di tingkat pendidikan dasar. Terlebih lagi jika guru yang berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di kelas, mampu berkreasi dengan inovasi model, strategi dan metode belajar yang disenangi dan berkesan bagi anak. Contohnya dengan membuat berbagai media pembelajaran yang terlihat baru bagi anak didik.

Berangkat dari pemikiran tersebut dan adanya temuan masalah di pembelajaran minggu lalu, BP mencoba melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) atau lebih pasnya mini PTK dalam upaya untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar dan pemahaman konsep pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif (BB+), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif (BB-) dalam mata pelajaran Matematika di kelas 5 dengan menggunakan media gambar mobil dan garis bilangan.

Gambar mobil ini dapat diperoleh dengan mendownload dari internet, lalu dicetak ke dalam selembar kertas tetapi dibuat dalam dua sisi (gambar mobilnya bolak-balik). Sedangkan garis bilangan dapat dibuat pada papan tulis dengan menggunakan kapur tulis (disarankan warna kapur yang berwarna-warni agar lebih menarik perhatian). Selanjutnya disiapkan alat perekat berupa isolasi bolak-balik (double tape) untuk merekatkan media pembelajaran gambar mobil tadi pada papan tulis yang telah dibuat garis bilangan.

Aturan mainnya adalah sebagai berikut :

Mobil selalu mulai dari bilangan nol dan menghadap ke kanan (kiri papan tulis)
Bila bilangan positif, maka mobil bergerak MAJU
Bila bilangan negatif, maka mobil bergerak MUNDUR (atret)
Jika operasi hitung adalah penjumlahan, mobil tetap menghadap KANAN dan bergerak ke bilangan berikutnya.
Jika operasi hitungnya adalah pengurangan, mobil berbalik arah (putar balik) menghadap ke KIRI dan bergerak ke bilangan berikutnya.

Contoh 1 :

3 + 2 = . . .

Maka berlaku sebagai berikut :

mobil bergerak MAJU tiga langkah pada garis bilangan dan berhenti di angka 3 (berlaku aturan 2)
karena operasi penjumlahan maka posisi mobil tetap (berlaku aturan 4) dan melanjutkan perjalanan MAJU (berlaku aturan 2) sebanyak dua langkah pada garis bilangan sehingga mobil akan berhenti di angka 5 dengan mobil tetap menghadap ke kanan.

Agar lebih mudah memahami, perhatikan gambar berikut :

Jadi hasil 3 + 2 secara konsep Matematika adalah 5.

Contoh 2 :

3 - 2 = . . .

Maka berlaku sebagai berikut :

mobil bergerak MAJU tiga langkah pada garis bilangan dan berhenti di angka 3 (berlaku aturan 2)
karena operasi pengurangan maka posisi mobil berbalik arah/putar balik (berlaku aturan 5) dan melanjutkan perjalanan MAJU (berlaku aturan 2) sebanyak dua langkah pada garis bilangan sehingga mobil akan berhenti di angka 1 dengan mobil menghadap ke KIRI.

Agar lebih mudah memahami, perhatikan gambar berikut :

Jadi hasil 3 - 2 secara konsep Matematika adalah 1.

Contoh 3 :

3 - (-2) = . . .

Maka berlaku sebagai berikut :

mobil bergerak MAJU tiga langkah pada garis bilangan dan berhenti di angka 3 (berlaku aturan 2)
karena operasi pengurangan maka posisi mobil berbalik arah/putar balik (berlaku aturan 5) dan melanjutkan perjalanan MUNDUR (berlaku aturan 3) sebanyak dua langkah pada garis bilangan sehingga mobil akan berhenti di angka 5 dengan mobil menghadap ke KIRI.

Agar lebih mudah memahami, perhatikan gambar berikut :

Jadi hasil 3 - (-2) secara konsep Matematika adalah 5.

Silakan dicoba untuk operasi hitung -3 + (-2) = . . .

Setelah menerapkan strategi belajar dengan menggunakan model gambar mobil di atas, tingkat pemahaman konsep dan ketuntasan belajar siswa yang sebelumnya hanya 20% meningkat menjadi 70%. Di akhir pembelajaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran gambar mobil pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkatkan tingkat ketuntasan belajar dan pemahaman konsep siswa kelas 5 hingga 50%.

Semangat mengajar pun kembali meningkat! Alhamdulillah