Pertigaan (tikungan) Masaran kabupaten Sragen mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sahabatQ semua, terutama yang sering melintas di jalur utama Solo – Sragen. Kalau orang-orang cenderung mengenalnya dengan tikungan pasar Masaran, terutama penumpang bus. Sebenarnya ada banyak keunikan di wilayah misterius ini, kenapa misterius ya karena tikungan ini memang padat dan ramai.

Pertigaan Masaran sendiri merupakan pertemuan dari jalur dari Solo (Yogya & Semarang), dari Sragen (Ngawi, Madiun, Surabaya, dll) dan dari Plupuh (Gemolong, Sumberlawang, Purwodadi). Meskipun terdapat lampu lalu lintas pengatur jalan, tapi keberadaannya masih belum difungsikan. Sehingga saat jam sibuk seperti pagi hari (saat jam berangkat sekolah) dan sore hari (saat berangkat kongkow kawula muda), wilayah ini sering macet.
Karena selain lampu lalu lintas pengatur jalan yang belum difungsikan, juga karena jalan raya masih satu lajur dengan tingkat kepadatan kendaraan yang cukup tinggi dari kedua arah utama.

Semenjak dibangunnya jembatan Sari yang menghubungkan kecamatan Masaran dengan kecamatan Plupuh, kepadatan lalu lintas di pertigaan Masaran meningkat cukup tinggi. Oleh karenanya, bagi setiap pengguna jalan yang ingin melintas di jalur ini hendaknya lebih hati-hati mengingat kondisi yang semakin ramai.

Bagi yang ingin mencicipi manisnya buah semangka, tak ada salahnya berburu si buah merah di sekitar pertigaan Masaran. #QtulisNet
View Larger Map
Update Post : Penambahan sematan video dari channel Youtube tentang pertigaan pasar Masaran pada tahun 2017.